Hero Image
Implement BlocObserver untuk Debug dan Mengetahui Proses State Management Bekerja

 BlocObserver BlocObserver adalah class abstract untuk memantau perilaku instance Bloc. Disini kita dapat melacak kapan saja suatu tindakan atau triggered baik dari user atau event saat pertamakali dijalankan. dan dalam contoh ini debugging Bloc akan lebih seru ketika kita tau proses nya bekerja. Baca Juga: Pengenalan Bahasa Pemrograman DART onChange Kita perlu override method onChange di dalam bloc untuk melihat perubahan ketika ada state baru pada saat pertama kali dijalankan. Seperti yang kita lihat, function onChange memiliki satu argument paramenters yaitu Change. Untuk parameters Change disini merepresentasikan perubahan dari satu state ke state yang lain. Parameters Change terdiri dari currentState dan nextState. Sekarang setiap kali ada state baru terjadi perubahan yang di emitted dan disanalah tempat yang menarik untuk kebutuhan logging/analytics dengan begitu kita akan tau secara spesifik. Satuhal yang perlu kita ketahui disini sebelum melakukan operasi apapun di dalam method onChange kita perlu memangil super.onChange terlebih dahulu. onTransition Jika kita ingin mengamati bloc setiap kali ada event yang ditambahkan dan penambahan state baru, kita perlu override terlebih dahulu method onTransition.Transition terjadi ketika ada event baru yang ditambahkan dan state baru yang di emitted dari EventHandler yang di jalankan.Transition dipanggil sebelum Bloc state di perbaharui.Itulah mengapa penggunaan Transition ini adalah tempat yang bagus untuk menambahkan logging/analitik di masing-masing bloc.Seperti biasa sebelum memasukan operasi yang lain kita perlu memanggil super.onTransition terlebih dahulu. onError Untuk mengetahui kesalahan di dalam bloc yang terjadi kita perlu override method onError terlebih dahulu untuk mengetahui kesalahan yang di timbulkan ketika dijalankan.onError akan dipanggil setiap kali terjadi kesalahan dan memberitahu BlocObserver.onError.Seperti biasa sebelum memasukan operasi yang lain kita perlu memanggil super.onError terlebih dahulu. onEvent Seperti namanya, setiap kali ada tindakan yang ditambahkan ke dalam bloc, method onEvent ini akan ke trigger.Ini juga merupakan tempat yang bagus untuk menambahkan logging/analitik begaimana event dari bloc itu bekerja. Example Untuk menampilkan cara kerja BlocObserver saya telah menambahkan sample code yang ada di github saya dan bisa dilihat disini class HomeBloc extends Bloc { HomeBloc({required FoodRespository foodRespository}) : _foodRespository = foodRespository, super(const HomeState()) { on(mapEventToState); } final FoodRespository _foodRespository; Future mapEventToState(HomeEvent event, Emitter emit) async { try { final listFood = await _foodRespository.listFood(); emit(HomeState(food: listFood, status: HomeStatus.success)); } on Exception catch (e) { emit(state.copyWith(message: e.toString(), status: HomeStatus.failure)); } }

Hero Image
Pengenalan Bahasa Pemrograman DART

About Dart Dart merupakan bahasa pemrograman general-pupose yang dirancang oleh Lars Bak dan Kasper Lund dan dikembangkan oleh Google. Bahasa ini dirancang untuk mempermudah developer untuk mengembangkan app nya untuk disegala platform/multiplatform. Dart salah satu bahasa pemrograman dengan menggunakan gaya pemrograman bersifat OOP (Object Oriented Programming). Dart sendiri menggunakan gaya sintaks bahasa C yang dikompile ke dalam bahasa javascript. Baca Juga: Mengenal Unit Test, Widget Test, Integration Test Why Choose Dart 1. Optimasi UI Dart memang di kembangkan dengan bahasa pemrograman yang di khususkan untuk pembuatan antarmuka pengguna atau juga disebut UI. Dan pada bahas ini sangat mudah dipelajari dengan sintaks yang familiar dengan bahasa pemrograman lainnya. 2. Produktif Development Di Dart mempunyai fitur yang namanya Hot Reload yang fungsinya untuk merload / merefresh output secara instant tanpa mengulangi proses debug ulang saat aplikasi berjalan. Dan fitur ini sangat bermanfaat bagi para developer untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin karna tanpa harus debug ulang yang prosesnya bisa memakan waktu lumayan. 3. Cepat di Semua Platform Dart bisa suport di multiplatform misal ARM, ARM 64 untuk mobile, Desktop dan Backend, atau kompile dengan JavaScript untuk Web. Dart ini mengkompile aplikasi sesuai dengan Engine murni sesuai starup instant. Macam - Macam Platform yang dibuat dengan Dart Pada bahasa pemgrograman Dart memungkinkan anda dapat menggunakan kode-kode sederhana ataupun aplikasi yang berfitur lengkap, baik pada platform mobile, web, command line script, dan aplikasi aplikasi pada platform server. Teknologi kompiler pada dart sangat flexible tergantung anda menargetkan ke sasaran platform apa. dan berikut sasaran platform kompiler pada Dart: 1. Dart Native (VM JIT dan AOT) Pada Dart Native ini untuk target platform/perangkat seperti mobile/seluler, desktop, web, server dan lainnya. Beberapa tahun lalu Google telah merilis teknologi baru yaitu Flutter yang fungsinya untuk membuat aplikasi multi-platform dengan UI toolkit yang popular dengan menargetkan build secara native baik mobile atau desktop. Alur Kerja Dart VM JIT Dart VM memiliki kompiler just-in-time(JIT) yang mendukung interpretasi murni (seperti yang diperlukan pada IOS) dan optimasi runtiem. Optimasi Kode Dart AOT Pada saat aplikasi digunakan untuk produksi, apakah anda mempublikasikan aplikasimu ke Play Store/App Store, anda dapat menggunakan kompiler AOT ini untuk kompile ke aplikasi ARM dan ARM 64. Aplikasi yang di kompile dari AOT sangat lancar dan cepat. 2. Dart Web (JavaScript) Pada Dart Web memungkinkan anda menjalankan platform web yang digukung oleh JavaScript dengan Dart Web. Jadi pada Dart akan dikompile ke dalam bahasa JavaScript yang dimengerti oleh browser umumnya. Dan sekarang Flutter juga support ke web platform. Alur Kerja Development yang cepat (Dart Dev Compiler) Dart dev Compiler atau dartdevc adalah kompiler Dart ke JavaScript yang dioptimalkan. Anda dapat menggunakan webdev, sebagai alat yang mendukung tugas seperti me run, debug dan development. Code Produkso yang doptimalkan (Kompiler Dart JS) Dart Js atau dart2js yaitu suatu alat kompile pada bahasa Dart untuk mengkonversikan ke JavaScript. Memulai membuat program pertama dengan Dart Pada bahasa pemrograman Dart init sintaks hampir sama dengan C++, C#, Java, dan JavaScript. Jika anda sebelumnya sudah pernah mempelajari bahasa pemrograman lain. pasti tidak asing lagi dengan sintaks pada Dart. Berikut contoh kode sederhana dan kode pertama dengan Dart: main(){ print("Hello, World!"); } jika kode tersebut dijalankan maka akan menghasilkan output berikut: Hello, World! Untuk Anda yang inin mencoba membuat program pertama dengan menggunakan Dart dan tanpa harus menginstalnya silahkan ke Try Dart untuk mencoba dengan bahasa Dart. Sekian pembahasan tentang pengenalan bahasa pemrograman dart, jika anda masih kebingungan silahkan tinggalkan jejak di form bawah ini. Terimakasih telah berkungjung

Hero Image
Fitur Utama yang Dimiliki VueJs | JavaScript

Virtual DOM DOM singkatan dari Document Object Model merupakan model yang mnggambarkan halaman HTML atau XML. DOM berbentuk struktur hirarki pohon yang menghubungkan masing-masing element HTML/XML(node). Contoh: Kode HTML di atas jika dilihat dari sudut pandang DOM memiliki root node html, node html memiliki dua child node yaitu head dan body. Node head memiliki satu child yaitu title, sedangkan node body memiliki dua child yaitu h1 dan p. Javascript memiliki kemampuan untuk mengakses dan memanipulasi semua DOM tersebut secara langsung. const h1s = Array.from(document.getElementsByTagName('h1')) console.log(h1s[0]); Namun alih-alih memanipulasinya secara langsung, Vue memilih pendekatan lain yaitu membuat  abstraksi objek virtual dari DOM kemudian memanipulasinya baru kemudian merender atau menampilkan hasilnya. Pendekatan ini lebih efektif dan cepat dibandingkan langsung memanipulasi DOM-nya sebagaimana yang dilakukan pustaka lain semisal JQuery. Component Base Vue menggunakan pendekatan berbasis komponen, dimana setiap tampilan atau bagian dari tampilan merupakan komponen. Melalui pendekatan ini, tampilan yang komplek dapat dipecah menjadi beberapa bagian dan setiap bagian itu bisa digunakan kembali pada bagian lainnya. Hal ini akan membuat kode lebih efisien dan bersih. Kode komponen pada Vue ditulis menggunakan kode Javascript sebagai sebuah object. Template berkaitan dengan poin sebelumnya, template merupakan kode yang dijadikan dasar dari suatu komponen dann biasanya berupa kode-kode HTML biasa. Penulisan template pada Vue bisa sangat fleksibel dan out of the boc. Kita bisa tuliskan tag template tag HTML yang id-nya telah didaftarkan,, bisa juga dipisahkan pada file tersendiri yang umumnya menggunakan ekstensi Vue, dsb. Modularity Komponen pada Vue bisa dipecah menjadi modul-modul kecil. Hal ini akan memudahkan pengembangan untuk mengelola kodenya terutama pada proyek aplikasi yang besar. Reactivity Secara default, Vue mendukung reactivity yaitu perubahan data pada suatu bagian tertentu akan mempengaruhi bagian yang lain. Fitur ini akan memudahkan developer dalam mengembangkan aplikasi karena cukup fokus pada flow data dan template. Routing Routing merupakan kebutuhan untuk pembuatan aplikasi enterprise karena menyangkut bagaimana suatu halaman pada aplikasi tersebut diakses oleh pengguna melalui web browser. Meski bukan pada core-nya, namun Vue menyediakan pustaka yang didukung secara resmi untuk menangani routing aplikasi, yaitu Vue router https://router.vuejs.org. State Management Oleh karena vue berbasis komponen, maka diperlukan pendekatan terpusat untuk menyimpan state atau data aplikasi yang bisa dibaca dan dimodifikasi oleh semua komponen yang membutuhkannya. State management juga bukan core pada Vue seperti halnya routing, namun pustaka yang menangani state ini juga didukung secara resmi yaitu vuex https://vuex.vuejs.org.

Hero Image
Apa itu Database dan Cara Membuat Database di CMD

Apa itu Database?Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Istilah basis data berawal dari ilmu komputer yang mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya. Jadi secara konsep basis data atau database adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas file yang saling berhubungan relation dengan tatacara yang tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. Atau basis data database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan relasi antara satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu. Membuat Database di CmdPada saat membuat database terdapat 2 metode yang sering digunakan banyak orang untuk membuat database yang pertama membuat database dengan CMD dan yang kedua membuat database pada GUI nya langsung seperti di PhpMyadmin yang ada di Xampp, pada kali ini kita akan membuat database menggunakan Cmd/Terminal. Baca Juga: Membuat Database dan Tabel Database di XAMPP PhpMyadmin sebelum memulai membuat database, jangan lupa install mysql untuk pengguna linux jalankan printah sudo apt-get install mysql pada cmd/terminal dan untuk pengguna Mac OS jalankan printah brew install mysql pada cmd/terminal, untuk pengguna Windows langsung saja install Xampp disana sudah terdapat paket lengkap :DLangkah Pertamasebelum membuat database kita harus login ke mysql terlebih dahulu untuk dapat mengakses mysql jalankan perintah di bawah ini mysql -u root perintah di atas untuk login hanya menggunakan user default dengan user root dengan begitu kita tidak susah dalam mencari passoword yang belum diketahui, apabila anda sudah mengetahui password login untuk mysql anda bisa menjalankan perintah mysql -u root -p Langkah keduasetelah berhasil login ke mysql kita akan melihat apa isi default pada database mysql dan kita akan membuat langsung database disertai beberapa cara memasukan data ke tabel database dan menghapus data tabel pada database yang akan kita buat, seperti berikut ini pada gambar di atas terdapat beberapa perintah show databases untuk menampilkan isi database pada mysql dan perintah create database testDB; untuk membuat database dengan begitu maka hasilnya seperti gambar di atas.Langkah ketigapada langkah ini kita akan membuat sebuah tabel dan mengisi data tabel dan menampilkan semua data yang ada di dalam tabel seperti gambar dibawah ini jadi hasil output seperti gambar diatas adapun cara lain membuat tabel di xampp juga tidak jauh berbeda dengan tutorial pada artikel ini, adapun lanjutan dari artikel ini secara bertahap jadi jangan lupa untuk berkunjung di blog kuasaiteknologi semoga bermanfaat untuk teman-teman semua.

Hero Image
Membuat Dokumentasi Proyek Anda di Github

Membuat Dokumentasi Proyek Anda di Github - Dokumentasi yang dapat diakses memungkinkan orang untuk belajar tentang suatu proyek, membuatnya mudah untuk diperbaharui memastikan bahwa dokumentasi tetap relevan. Dua cara umum untuk mendokumentasikan suatu proyek adalah file README dan wiki File README adalah cara cepat dan sederhana bagi pengguna lain untuk mempelajari lebih lanjut tentang pekerjaan anda. Wiki di Github membantu anda menyajikan informasi mendalam tentang proyek anda dengan cara yang bermanfaat. Ide yang baik adalah setidaknya memiliki README di proyek anda, karena itu adalah hal pertama yang akan dibaca banyak orang ketika mereka pertama kali menemukan proyek anda. Membuat README  Ketika anda membuat repositori baru melalui GitHub, pilih "Inisialisasi repositori ini dengan README" kecuali anda berencana untuk mengimpor repository yang ada. File README.md anda sekarang tersedia untuk di edit di repositori baru anda. Nama proyek anda ada di atas, diikuti oleh deskripsi apa pun yang anda pilih untuk dimasukkan saat membuar repositori. README mudah di modifikasi, baik di Github atau secara lokal. Lihatlah panduan menguasai Markdown untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara memodifikasi teks di dalam file setelah anda membuatnya. Format README README umumnya mengikuti satu format untuk segera mengarahkan pengembang ke aspek terpenting dari proyek anda. Nama Proyek: Nama proyek anda adalah hal pertama yang akab dilihat orang saat menggulir ke README anda, dan disertakan saat membuat file README anda. Deskripsi: Berikut Deskripsi proyek anda. Deskripsi yang bagus Jelas, Singkat, dan to the point. Jelaskang pentingnya proyek anda dan apa fungsinya. Daftar Isi: Secara opsional, sertakan daftar isi agar orang lain dapat dengan cepat menavigasi README yang panjang atau terinci. Instalasi: Instalasi adalah bagian selanjutnya dalam README yang efektif. Beri tahu pengguna lain cara memasang proyek anda secara lokal. Secara opsional, sertakan gif untuk membuat proeses lebih jelas bagi orang lain. Penggunaan: Bagian selanjutknya adalah penggunaan, dimana anda mengajar orang lain tentang cara menggunakan proyek anda setelah mereka menginstalnya. Ini juga akan menjadi tempat yang baik untuk menyertakan screenshot proyek anda. Credits: Sertakan  bagian kredit untuk menyoroti dan menautkan ke penulis proyek anda. Lisensi: Terakhir, Sertakan bagian untuk lisensi proyek anda seperti lisensi MIT dll. Untuk informasi lebih lenjut tentang memilih lisensi, lihat panduan lisensi Github README anda hanya berisi informasi yang diperlukan bagi developer untuk mulai menggunakan dan berkontribusi pada proyek anda. Dokumentasi yang lebih panjang paling cocok untuk wiki, seperti penjelasan dibawah ini. Membuat wiki Setiap repositori di Github hadir dengan wiki. Setelah membuat repositori, anda dapat mengatur wiki yang disertakan melalui bar navigasi. Memulai wiki anda mengklik tombol wiki dan membuat halaman pertama anda. Menambahkan Konten Konten wiki dirancang agar mudah diedit. Anda dapa menambahkan atau mengubah konten pada halaman wiki apapun dengan mengklik tombol edit yang terletak di sudut kanan atas setiap halaman. membuka editor di wiki. Halaman wiki dapat ditulis dalam format apapun yang didukung oleh Github Markup. Menggunakan menu drop-down di editor, anda dapar memilih format wiki anda, dan kemudian menggunakan toolbar untuk membuat dan memasukkan konten pada halaman. Wiki juga memberi anda opsi untuk menyertakan catatan kaki khusus di mana anda dapat mendaftar hal-hal seperti detail kotak atau informasi lisensi untuk proyek anda. Github melacak perubahan yang dibuat untuk setiap halaman di wiki anda. Di bawah judul halaman, anda dapat melihat siapa yang melakukan pengditan terbaru, selain jumlah komit yang dibuat untuk halaman tersebut. Mengklik informasi ini akan membawa anda ke riwayat halaman penih di mana anda dapat membandingkan revisi atau melihat daftar suntingan terperinci dari waktu ke waktu. Menambahkan Halaman Anda dapat menambahkan halaman tambahan ke wiki anda dengan memilih Halaman Baru di sudut kanan atas. Secara default, setiap halaman yang anda buat disertakan secara otomatis di sidebar wiki anda dan terdaftar dalam urutan abjad. Dukungan Anda juga dapat menambahkan bilah samping khusus ke wiki anda dengan mengklik tautan Tambahkan bilah khusus samping, konten khusus sidebar dapat menyertakan teks, gambar, dan tautan. Catatan: Halaman yang disebut "Rumah" berfungsi sebagai halaman masuk ke wiki anda. Jika tidak ada, daftar isi yang dihasilkan secara otomatis akan ditampilkan sebagai gantinya. Penyorotan Syntax Halaman Wiki mendukung penyorotan sintaks kode otomatis untuk berbagai bahasa dengan menggunakan sintaks berikut:  ```ruby deff foo puts `bar` end ``` Blok harus dimulai dengan tiga backtick, opisional diikuti dengan nama bahasa yang terkandung oleh blok. Lihat pygments untuk daftar bahasa yang dapat disorot sintaks. Konten blok harus diindentasi pada tingkat yang sama dengan backticks pembuka. Blok harus diakhiri dengan tiga backtick yang indentasi pada level yang sama dengan backticks pembuka. Done Anda telah mempelajari beberapa informasi penting tentang cara terbaik membagikan proyek anda dengan komunitas Github lainnya,, Selamat mencoba.

Hero Image
Kumpulan Perintah Dasar MySQL Dalam Membuat Database

Kumpulan Perintah Dasar MySQL Dalam Membuat Database - Pada kesempatan kali ini admin akan membahas mengenai perintah-perintah dasar yang digunakan dalam membuat database dimana perintah ini sangat perlu kita ketahui terutama untuk membuat database. Meskipun SQL adalah standar ANSI / ISO, ada berbagai versi bahasa SQL. Namun, agar sesuai dengan standar ANSI(American Nasional Standards Institute), mereka semua mendukung setidaknya perintah utama( seperti SELECT, UPDATE, DELETE, INSERT, WHERE) dengan cara yang sama. RDBMS adalah singkatan dari Sistem Manajemen Database Relasional. RDBMS adalah dasar SQL, dan untuk semua sistem basis data moderen seperti MS SQL Server, IBM DB2, Oracle, MySQL, dan Microsoft Access. Data dalam RDBMS disimpan dalam objek database yang disebut tabel. Tabel adalah kumpulan entri data terkait dan terdiri dari kolom dan baris. Beberapa sistem basis data memerlukan titik koma di setiap akhir pernyataan SQL. Titik koma adalah cara standar untuk memisahkan setiap pernyataan SQL dalam basis data yang memungkinkan lebih dari satu pernyataan SQL dijalankan dalam panggilan yang sama ke server. Dalam tutorial ini, kita akan menggunakan titik koma di akhir setiap pernyataan SQL. Beberapa perintah SQL paling penting diantaranya sebagai berikut: SELECT = mengekstrak data dari database UPDATE = memperbarui data dalam database DELETE = menghapus data dari database INSERT INTO = menyisipkan data baru ke dalam basis data CREATE DATABASE = membuat database baru ALTER DATABASE = memodifikasi database CREATE TABLE = membuat tabel baru ALTER TABLE = memodifikasi tabel DROP TABLE = menghapus tabel CREATE INDEX = membuat indeks(kata pencarian) DROP INDEX = menghapus indeks SELECT SELECT *, column1, column2,,, FROM table_name; Pernyataan SELECT digunakan untuk memilih data dari database Contoh: WHERE  SELECT column1, column2... FROM nama_tabel WHERE condition; Where digunakan untuk mengekstraksi hanya catatan yang memenuhi kondisi tertentu Contoh: ORDER BY SELECT column1, column2... FROM nama_tabel ORDER BY nama_column1 ASC/DESC; Kata kunci ORDER BY mengurutkan catatan dengan dalam urutan naik secara default. untuk mengurutkan catatan dalam urutan menurun, gunakan kata kunci DESC/ASC untuk naik. Contoh: INSERT INTO  INSERT INTO table_name (column1, column2, column3, ...) VALUES (value1, value2, value3,...); Pernyataan INSERT INTO digunakan untuk menyisipkan catatan baru dalam sebuah tabel Contoh: UPDATE UPDATE table_name SET column1 = value1, value2, value3,.... WHERE condition; Pernyataan UPDATE digunakan untuk memodifikasi catatan yang ada pada tabel.: Contoh: DELETE DELETE FROM table_name WHERE condition; Pernyataan DELETE digunakan untuk menghapus catatan yang ada dalam tabel Contoh:

Hero Image
Mengenal Scope Function pada Bahasa Pemrograman Kotlin

Scope Function - Kotlin adalah sebuah multiparadigm programming language. Artinya selain merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek, dalam penulisan sintaksnya Kotlin menggunakan gaya functional programming. Untuk penjelasan mengenai Scope function simak penjelasan dibawah ini: run Fungsi run akan mengembalikan nilai berdasarkan expression yang berada di dalam blok lamda. Untuk mengakses konteks dari objek, ia akan menggunakan receiver this. Fungsi run  akan sangat berguna jika didalam blok lamda terdapat inisialisasi objek dan perhitungan untuk nilai kembalian. Contoh penggunaannya seperti berikut: fun getNullableLength(ns: String?){ println("for \"$ns\":") ns?.run{ println("\this empty?" + isEmpty()) println("\tlength = $length") length } } get NullableLength(null) get NullableLength("") get NullableLength("some string with Kotlin") memanggil blok yang diberikan pada variabel nullable. di dalam run, objek remember diakses tanpa namanya. run mengembalikan panjang String yang diberikan jika bukan null. with Selanjutnya fungsi with. Pada dasarnya fungsi with bukanlah sebuah extension melainkan hanyalah fungsi biasa. Konteks objeknya disematkan sebagai argumen dan dari blok lamda diakses sebagai receiver.  Contohnya seperti berikut: with(configuration){ println("$host:$port") } //instead of: println("${configuration.host}:${configuration.port}") apply Berbeda dengan fungsi-fungsi sebelumnya, nilai yang dikembalikan dari fungsi apply adalah nilai dari konteks objeknya dan objek konteksnya tersedia sebagai receiver(this). Baiknya fungsi apply dapat melakukan inisialisasi atau konfigurasi dari receiver-nya. Perhatikan kode berikut: val jake = Person() val stringDescription = jake.apply{ name = "Jake" age = 30 about = "Android Developer" }.toString() Membuat instance Person() dengan nilai proverti default. Terapkan blok kode( 3 baris berikutnya) ke instance dialam apply, ini setara dengan jake.name = "Jake". nilai pengembalian adalah instance itu sendiri, sehingga anda dapat chain operasi lain. let Fungsi let  menggunakan argumen (it) untuk mengakses konteks dari sebuah objek. Penggunaan fungsi let  akan banyak kita temukan pada objek yang bertipe non-null. Contohnya seperti dibawah ini: val empty = "test".let{ customPrint(it) it.isEmpty() } println("is empty: $empty") fun printNonNull(str: String?){ println("Printing \"str\":") str?.let{ print("\t") customPrint(it) println() } } printNonNull(null) printNonNull("my string") Memanggil blok yang diberikan pada hasil pad string "test". Memanggil fungsi pada "test" dengan it referensi. let mengembalikan nilai ekspresi Menggunakan call, jadi let dan blok kodenya akan dieksekusi hanya pada nilai yang bukan null. also Fungsi also sama seperti fungsi apply, dimana nilai yang dikembalikan adalah nilai dari konteks objek. Namun untuk konteks objeknya tersedia sebagai argumen(it). Fungsi also baiknya digunakan ketika kita ingin menggunakan konteks dari objek sebagai argumen tanpa harus mengubah nilainya. val jake = Person("Anwar", 25, "Android developer") .also{ writeCreationLog(it) } Membuat objek Person() dengan nilai properti yang diberikan. Menerapkan blok kode yang diberikan ke objek. Nilai kembali adalah itu sendiri Memanggil fungsi logging melewati objek sebagai argumen Lanjut.

Hero Image
Dart DevTools Lewat Terminal | FLUTTER Visual Studio Code

Salam Blogger,, pada kali ini admin akan membahas bagaimana menggunakan DartDevTools pada Terminal, jadi pada saat launcing Flutter versi 1.2 kemarin DarDevTools ini di perkenalkan oleh pengembang Flutter bawha DartDevTools suport pada dart versi 2.25 jadi pada setiap versi dart mempunyai tools baru dan salah satu tools yang sangat berguna untuk Flutter yaitu DartDevTools.  pada kali ini admin menjalankan DartDev Tools di OS LINUX dan menggunakan IDE Visual Studio Code. Apa itu DartDev Tools?? Jadi DartDevTools adalah seperangkat alat kinerja untuk Dart dan Flutter. saat in sedang di dalam rilis terbaru pertinjau tetapi masih aktif dalam pengembangan untuk versi terbarunya. Apa yang bisa saya lakukan dengan DartDev Tools?? DartDev Tools mendukung pemeriksaan tata letak UI dan keadaan aplikasi Flutter, mendiagnosis masalah kinerja UI yang ada dalam aplikasi Flutter, debugging level sumber dari aplikasi baris perntah Flutter atau Dart, dan melihat log umum dan infromasi diagnositk tentang aplikasi yang sedang berjalan. Performace overlay : untuk melihat performace dari aplikasi yang kita buat iOS : untuk melihat tampilan iOS apabila di jalankan di versi android Debug Paint : untuk mengetahui tata letak atau posisi dari masing-masing komponen yang ada Paint Baseline : untuk mengukur garis bawah pada Text yang ada pada aplikasi yang di buat Slow Animations : untuk memperlambat proses transisi animasi yang ada pada aplikasi kita Jadi 5 tools ini yang umum admin gunakan, adapun tools yang lain seperti timline dan debugging dan kedua tools ini belum sempat untuk mengathui lebih lanjut, tetapi penting untuk di ketahui apalagi tools untuk debugging sangat penting untuk kita ketahui dalam mengembangkan sebuah aplikasi, Debuging ini adalah sebuah metode yang dilakukang oleh para programmer dan pengembang perangkat lunak untuk mencari dan mengurangi bug atau kerusakan program dalam sebuah komputer sehingga perangkat tersebut bekerja sesuai dengan harapan, jadi kesimpulannya adalah debuging sebuah proses menghilangkan bug daru suatu program. Itulah pengatar mengenai DartDev Tools, untuk langkah-langkah bagimana menggunakan DartDev Tools simak penjelasan di bawah ini. 1.Menjalankan server di terminal Pada gambar di atas kite menjalankan server dengan perintah: flutter packages pub global run devtools setelah dijalankan kemudian servernya akan runing dengan alamat ip 172.0.0.1 dengan port default 9100 setalah itu biarkan jalan jangan di tutup 2. Menjalankan printah flutter run --observatory-port=9200 Bagian ini ada 2 metode untuk runing fluttuernya dianatarnya: flutter run --observatory-port=9200 flutter run --track-widget-creation Untuk metode run pertama dengan cara setting port yang kita gunakan dan yang kedua dengan cara track-widget seperti di contoh code di atas, perlu dikatahui apabila run menggunakan metode kedua nanti portny akan kelihatan seperti gambar di atas yang sedang runing di port 42621 jadi dia menggunakan port yang random apabila di run 3. Menjalankan port 127.0.0.1:9100 di web browser Apabila sudah berjalan seperti gambar di atas kemudian masukan port yang digunakan, seperti contoh pada gambar di atas yang berjalan di port 42621 kemudian clik connect, setelah connect maka hasilnya seperti gambar di bawah ini jadi itulah hasil run menggunakan DartDev Tools, dimana ada beberapa tools yang tersedida dan penjelasannya sudah admin uraikan pada bagian awal artikel, selamat mencoba dan semoga sukses, apabila ada kualahan atau gagal bisa di tanyakan langsung di halaman komentar di bawah ini, sekian dan terimakasih,,, salam Blogger.